Ceramah Singkat
Feri Irianto Abu Sahl
MENCINTAI RASULULLAH
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للهِ الّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, أَمَّا بَعْدُ:
Segala puji kita haturkan ke hadirat Allah yang telah menjadikan kita ada di dunia melalui perantara orang tua kita. Segala puji bagi Allah yang telah mengutus rasul-Nya kepada kita dengan membawa kebenaran, mengantarkan dari kegelapan menuju terang benderang.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, nabi kita Muhammad, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan siapa saja yang mengikutinya sampai hari kiamat dengan melaksanakan kebaikan.
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah…….!!!
Dahulu sebelum diutusnya Nabi Muhammad manusia itu berada dalam kesesatan. Mereka berkecimpung dalam kesyirikan, kebid’ahan, kemaksiatan, dan kedzoliman satu dengan yang lainnya. Allah mensifati mereka dengan firman-Nya:
“Sebelum kedatangan Rosul, sungguh mereka berada dalam kesesatan yang nyata”. (QS.al-Jumu’ah: 2)
Lalu Allah mengutus Nabi Muhammad dengan membawa petunjuk dan agama yang benar. Beliau adalah seorang rosul yang membawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya yang terang, dari kesesatan menuju hidayah, dari kesyirikan menuju tauhid dan dari kedzoliman menuju keadilan. Beliau datang dengan membawa cahaya dari Allah
“Sungguh telah datang kepadamu dari Allah cahaya(Muhammad) dan kitab yang jelas (al-Quran).”(QS.al-Maidah: 15)
Nabi mengemban tugas membawa kabar gembira dan memberi peringatan dan menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya serta menjadi cahaya yang menerangi.
Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim untuk mencintai beliau melebihi cintanya kepada yang lain, melebihi cintanya dari dirinya sendiri, anak-anaknya, kedua orang tuanya dan seluruh manusia. Nabi telah bersabda:
{ لايؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده و والده والناس أجمعين }
“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga aku lebih ia cintai dari pada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya.” (HR Bukhari:15. Muslim;44)
Suatu ketika sahabat Umar berkata kepada Nabi: “Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku.” Maka Rasulullah bersabda, “Tidak wahai Umar, sampai aku lebih engkau cintai dari pada dirimu sendiri.” Maka Umar pun berkata: “Maka demi Allah sungguh sekarang engkau lebih aku cintai dari pada diriku sendiri, maka Nabi pun bersabda, “Maka sekarang pula wahai Umar imanmu sempurna.” (HR Bukhari: 6257)
Saudaraku seiman………!!!
Bagaimana kita tidak mencintai Nabi melebihi cinta kita kepada diri kita sendiri…!!! Padahal Allah telah berfirman:
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari pada diri mereka sendiri.”(QS. Al Ahzab: 6)
Dan bagaimana kita tidak mencintai Nabi melibihi cinta kita kepada diri kita sendiri…!!! Padahal jiwa-jiwa kita selalu mengajak kita kepada syahwat, kebinasaan dan api neraka, sedangkan Nabi senantiasa mengajak kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat…!!!
Saudaraku Seiman……..!!!
Dan bagaimana kita selaku seorang yang mukmin yang berakal tidak mencintai Rasulullah…!!!
Sedangkan sebuah gunung yang tidak berakal lagi tidak berpanca indra mencintai beliau…!!! Perhatikanlah sabda beliau tentang gunung Uhud:
احد جبل يحبنا ونحبه
“Uhud ialah sebuah gunung yang mencintai saya dan saya pun mencinainya.” (HR. Bukhari: 1411)
Begitu juga sebuah batu dan pohon pun mencintai Rasulullah dan member salam kepada beliau, Rasulullah bersabda:
إني لأعرف حجرا بمكة كان يسلم علي قبل أن أبعث و إني لأعرفه الآن
“Sesungguhnya aku mengetahui ada sebuah batu di Makkah yang member salam kepadaku sebelum aku diutus, dan sungguh sekarang aku mengetahui keberadaannya.” (HR. Muslim: 2277)
Sebuah batu, gunung, dan pohon yang tidak berakal lagi tidak berpanca indra mencintai Rasulullah, tetapi kita manusia yang diberi kelebihan akal yang mengaku seorang mukmin lebih mencintai syahwat dari pada mencintai Rasulullah…..???!!!
Saudaraku seiman…….!!!
Mencintai Rasulullah adalah bagian dari agama dan merupakan keimanan, yang dengannya seorang mukmin akan dapat merasakan manisnya iman.
Namun yang perlu diperhatikan sekarang ialah, bagaimana kita merealisasikan kecintaan kita kepada Rasulullah? Apakah cukup dengan pengakuan lisan saja? Atau dengan merayakan hari kelahiran beliau seperti yang dilakukan kebanyakan manusia? Atau mungkin dengan manziarahi kuburan beliau?
Saudaraku yang dirohmati oleh Allah…..!!!
Ketahuilah, bahwasanya mencintai Rasulullah merupakan ibadah yang seharusnya kita realisasikan sesuai apa yang diajarkan oleh syari’at dan diridhoi-Nya. Maka kecintaan yang jujur dari seorang muslim kepada Rasulullah akan terealisasikan dengan hal-hal beriku:
1.Mencintai Rasulullah dengan tulus
Cinta yang tulus yang bersumber dari hati akan membuat rasa rindu kepada beliau, yang mendorong untuk selalu beribadah siang dan malam karena berharap berjumpa dengan beliau di surga kelak. Dia juga senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau, sebagaimana Allah berfirman:
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron: 31)
2.Mencontoh dan meneladani beliau
Allah berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik, yaitu bagi orang-orang yang mengharapakan rahmat Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebit Allah.” (QS. al-Ahzab: 21)
Akan tetapi fakta yang menyedihkan yang kita saksikan, kebanyakan kaum muslimin lebih senang meniru orang-orang kafir dan orang-orang yang jauh dari agama dari pada meniri Rasulullah. Padahal beliau telah menegaskan bahwa orang yang menyerupai suatu kaum, berarti ia termasuk dari mereka.
3.Mentaati semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya
Seorang mukmin yang mengaku cinta kepada Rasulullah maka wajib baginya untuk menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya karena Rasulullah senantiasa memerintahkan kepada jalan yang lurus yang apabila seorang menjalankannya maka ia akan mendapat petunjuk.
Sebailknya, apabila berpaling darinya maka sungguh ia berada dalam kesesatan yang nyata.
4.Mendahulukan perkataan beliau dari orang lain.
Seorang yang mengaku mencintai Rasulullah, maka ia akan mendahulukan perkataan beliau dari pada perkataan orang lain, baik itu gurunya, penasehatnya, maupun selainnya. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului Allah dan Rosul-Nya. Dan takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar Lagi Maha mengetahui.”(QS. al-Hujurat: 1)
5.membela sunnahnya
Wajib bagi setiap muslim untuk membela dan menghidupkan sunnah beliau semampu mungkin, baik dengan harta, tenaga maupun pikiran.
- Bershalawat atasnya apabila mendengar nama beliau disebut.
Apabila mendengar nama beliau disebut maka hendaknya kita bersholawat atasnya, Allah menjelaskan bahwa Dia dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi dan memerintahkan orang-orang yang beriman bersholawat untuk Nabi
Saudaraku seiman…..!!!
Cintailah Rasulullah! Cintailah sahabat-sahabat Rasulullah! Semoga dengan begitu kita akan bersama mereka di surga kelak, walaupun amal kita tidak sebanding dengan amal mereka. Sebagaimana pernah datang seorang pemuda kepada Rasulullah dan menanyakan tentang kapan datangnya hari kiamat. Maka Rasulullah balik bertanya, “Apa yang engkau persiapkan untuknya?” Maka pemuda itu menjawab, “Tidak ada, kecuali hanya kecintaanku kepada Allah dan Rosul-Nya.” Lantas Rasulullah bersabda, “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”
Maka tatkala mendengar hal tersebut, sahabat Anas pun berkata, “Aku mencintai Rasulullah, aku mencintai Abu Bakr, Umar, Utsman dan aku berharap bisa bersama mereka di surga kelak, walaupun aku tidak beramal sebagai mana mereka beramal.” (HR Bukhari:3485. Muslim:2639)
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah….!!!
Itulah balasan bagi orang-orang yang jujur dalam mencintai Rasulullah, yaitu bersama beliau di surga kelak.
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah….!!!
Demikianlah yang bisa kami sampaikan dalam pertemuan kali ini, Semoga yang sedikit ini dapat menjadi nasehat dan peringatan bagi saya pribadi dan hadirin sekalian, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Dan kita berdoa kepada Allah agar senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-Nya dan menjadikan kita diantara hamba-hamba-Nya yang jujur dalam mencintai Rosul-Nya dan kemudian akhirnya mengumpulkan kita dengan beliau di surga-Nya. Amin.