Categories: Artikel

Untukmu Yang Terjebak Atheisme

Bagi mereka yang menyatakan bahwasanya Allah itu tidak ada atau tidak ada Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, mari kita renungkan sedikit saja. Renungan singkat yang menyatakan bahwasanya Allah itu ada dan ini merupakan fitrah manusia dan sebenarnya adalah hati nurani manusia. Inilah renungan bagi atheis.

Manusia secara fitrah butuh terhadap Allah yang Maha Menciptakan, Allah telah menciptakan manusia dengan fitrah ini, Allah berfirman,

فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” [Ar-Rum: 30]

Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan fitrah ini dan bahkan cinta terhadap fitrah ini. Beliau berkata,

فإن جميع أحكام الشرع الظاهرة والباطنة قد وضع اللّه في قلوب الخلق كلهم، الميل إليها، فوضع في قلوبهم محبة الحق

Semua hukum syariat secara dzahir dan batin, telah Allah letakkan ke dalam hati manusia dan hati mereka akan cenderung pada fitrah ini. Allah memasukkan rasa cinta akan kebenaran.”[Lihat Tafsir As-Sa’diy]

Kami kisahkan sedikit sebagai bahan renungan bagi atheis, bahwa ada seseorang yang pernah bercerita kepada kami, ada kejadian bahwa ia pernah menaiki sebuah pesawat, di pesawat tersebut duduk di sebelah kirinya seseorang yang beragama nasrani dan duduk di sebelah kanannya seorang atheis. Suatu ketika pesawat tersebu berguncang dengan dahsyat. Pilot pun menggumumkan bahwa cuaca sedang buruk dan ada kemungkinan pesawat akan melakukan pendaratan darurat.  Orang ini beragama islam berdoa ikhlas kepada allah dan ia melihat temannya di sebelah yang beragama nasrani pun berdoa. Ia pun melihat teman sebelahnya lagi yang atheis hanya bisa pasrah dan terlihat binggung.

Setelah sekian lama pesawat kembali tenang dan cuaca kembali baik. Orang atheis itu berkata, “aku melihat kalian berdoa dan kalian bisa merasa tenang sedikit sedangkan aku bingung berdoa kepada siapa aku tidak tahu kepada siapa aku berharap di saat-saat seperti ini “

Mari renungkanlah kisah ini bahwasanya fitrah kita manusia kita butuh kepada Penguasa semesta alam. Ada saat-saat tertentu manusia tidak kuasa lagi, manusia sudah tidak bisa saling mengandalkan. Sebagaimana ketika terjadi gempa bumi yang dahsyat, saat itu siapa pun akan butuh kepada yang Maha Kuasa. Ketika tanah bergoyang dahsyat, siapapun saat itu langsung mengingat Allah, bahkan yang tidak pernah mengenal Allah sebelumnya semisal jarang salat, saat terjadi gempa, mereka tiba-tiba langsung ingat Allah dan keluar dari lisan mereka “astagfirullah, subhanallah”. Mereka kembali ke fitrahnya

Sebenarnya masih banyak dalil-dalil yang lainnya secara logika dan nash yang menunjukkan adanya Allah. Apabila ada pertanyaan,

“Siapakah yang menciptakan Allah?”

Jawaban secara logika adalah pertanyaan ini adalah pertanyaan yang salah. Sebagaimana pertanyaan, “Kapan ayahmu melahirkan?”

Tentu ini pertanyaan yang salah karena tidak ada ayah yang melahirkan. Demikian juga pertanyaan siapa yang menciptakan pencipta, ini pertanyaannya salah dan tidak akan ada jawabannya, karena yang namanya pencipta itu menciptakan, ia tidak diciptakan.

Jika ada jawaban siapa yang menciptakan pencipta, maka pertanyaan akan muncul terus dan tidak ada ujungnya,

“Siapa yang menciptakan pencipta tadi?”

Demikian juga di alam semesta ini, pasti ada yang menciptakan dengan pengaturan yang luar biasa. Apakah semuanya kebetulan? Dan kebetulan ini adalah dalil dari orang-orang atheis, semua serba kebetulan.

Perhatikan hadits berikut juga, dari Abu Hurairah,

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻳَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﻣَﻦْ ﺧَﻠَﻖَ ﻛَﺬَﺍ؟ ﻣَﻦْ ﺧَﻠَﻖَ ﻛَﺬَﺍ؟ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻘُﻮﻝَ : ﻣَﻦْ ﺧَﻠَﻖَ ﺭَﺑَّﻚَ؟ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺑَﻠَﻐَﻪُ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﻟْﻴَﻨْﺘَﻪِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setan akan mendatangi salah seorang di antara kalian dan berkata, ‘Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?’ Hingga ia bertanya, ‘Siapa yang menciptakan Rabbmu?

Apabila setan telah sampai pada pertanyaan ini, mohonlah perlindungan kepada Allah, dan berhentilah.”[HR. Bukhari]

Semoga sedikit renungan bagi atheis ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Barakallahu fiikum. (***)

Sumber: https://muslim.or.id/57136-renungan-bagi-atheis-semoga-anda-mendapatkan-hidayah-islam.html